BANDA ACEH – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aceh Menggugat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Senin, 16 Juni 2025. Aksi ini digelar untuk memperjuangkan pengembalian empat pulau di Aceh Singkil yang diklaim telah dicaplok oleh Sumatera Utara, yakni Pulau Panjang, Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Lipan.
Massa aksi tiba di lokasi pada pukul 12.22 WIB, setelah rencana awal aksi dijadwalkan pukul 09.00 WIB. Dengan penuh semangat, mereka mengibarkan bendera merah berlambangkan Bintang Bulan, simbol kebanggaan Aceh, sambil mengumandangkan lagu Pusaka Nanggroe. Aksi ini menjadi wujud perlawanan terhadap apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak wilayah Aceh.
Selain menuntut pengembalian keempat pulau tersebut, mahasiswa juga mendesak pencopotan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dari jabatannya. “Jika ingin merawat perdamaian, kembalikan empat pulau Aceh. Kami akan memperjuangkan Marwah Aceh!” tegas M. Risky, salah satu orator aksi, dalam orasinya yang menggema di tengah kerumunan.
Aksi ini mencerminkan kegigihan masyarakat Aceh, khususnya generasi muda, dalam mempertahankan identitas dan wilayah mereka. Hingga berita ini diturunkan, massa masih berkumpul di depan Kantor Gubernur sembari menunggu respons dari pihak berwenang terkait tuntutan mereka.
Komentar