ACEH UTARA – Komite Peralihan Aceh (KPA) Daerah III Tgk. Syiek Di Paya Bakong menegaskan komitmennya untuk menghormati dan memuliakan jasa para pejuang yang telah gugur. Program pembangunan dan renovasi ratusan makam syuhada di seluruh wilayah Daerah III ini dipimpin oleh Panglima Muda Daerah III, Sofyan Ismail alias Chombet.
Kegiatan ini secara resmi dimulai dengan acara khidmat yang berlangsung di Gampong Leupon Siren, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, pada Kamis, 9 Oktober 2025. Acara ini secara khusus didedikasikan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan Aceh yang syahid (gugur) selama konflik melawan Pemerintah Indonesia.
260 Makam Syuhada Akan Dibangun Bertahap
Dalam keterangannya kepada media, Panglima Muda Daerah III, Chombet, menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan penghormatan abadi kepada para syuhada.
“Kami telah mendata, di seluruh wilayah Daerah III Tgk. Chiek Di Paya Bakong ini, terdapat sebanyak 260 makam syuhada yang perlu dibenahi dan dibangun agar lebih layak,” ujar Chombet.
Mengingat jumlah yang signifikan dan keterbatasan sumber daya, Chombet menjelaskan bahwa pembangunan makam ini akan dilakukan secara bertahap.
“Pembangunan makam syuhada ini tidak bisa kami lakukan sekaligus. Kita akan membangunnya secara bertahap. Kami akan memastikan bahwa setiap makam syuhada akan mendapatkan perhatian dan penataan yang layak sebagai simbol perjuangan mereka untuk martabat Aceh,” tegasnya.
Pada acara doa dan zikir bersama untuk almarhum Tgk Amad Leupon dan para syuhada GAM, Mualem menambahkan, “Insya Allah, ke depan akan diupayakan semua kuburan atau makam para syuhada akan dibenahi sesuai dengan di tempatnya masing-masing.”
Usulan Dana Abadi untuk Ekskombatan GAM
Selain program makam, Mualem juga menyebutkan upaya pemberdayaan ekskombatan GAM. “Dan bersabar saja,” ucapnya.
Mualem menyoroti amanah MoU Helsinki yang menyebutkan per-anggota ekskombatan, mantan tahanan dan narapidana politik (Tapol/Napol), serta korban konflik Aceh berhak mendapatkan dua hektare lahan.
“Jadi, mengingat ini sudah berlarut 20 tahun tidak ada apa-apanya. Maka kita mengusulkan kepada pemerintah pusat mengalokasikan dana abadi untuk mantan kombatan GAM,” tutup Mualem.














Komentar