News
Beranda » Berita » Reses III, Warga Beureugang Minta, Pon Yaya Perjuangkan Infrastruktur dan Pupuk Subsidi

Reses III, Warga Beureugang Minta, Pon Yaya Perjuangkan Infrastruktur dan Pupuk Subsidi

ACEH UTARA, – Anggota DPR Aceh, Saiful Bahri, yang akrab disapa Pon Yaya, menggelar reses ketiga tahun 2025 di Desa Cot Seutoi, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu (4/10). Kegiatan yang berlangsung di halaman Keude Beureugang ini dihadiri ratusan warga, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemuda, yang antusias menyampaikan aspirasi terkait pembangunan infrastruktur, kelangkaan pupuk subsidi, dan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus).

Dalam sambutannya, Pon Yaya menegaskan bahwa reses merupakan wujud komitmennya untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya di tingkat pengambilan kebijakan. “Saya hadir untuk mendengar langsung keluhan dan harapan warga. Setiap masukan akan menjadi prioritas untuk saya bawa ke DPR Aceh dan pemerintah,” ujarnya.

Salah satu aspirasi utama yang mengemuka adalah pembangunan Masjid Kemungkiman Beureugang. Warga menyampaikan bahwa masjid yang ada saat ini belum selesai dibangun karena keterbatasan dana. “Jika hanya mengandalkan sedekah warga, mungkin butuh waktu 10 tahun lagi belum selesai juga. Kami mohon bantuan kepada Pon Yaya agar masjid dapat segera diselesaikan,” ungkap seorang tokoh masyarakat.

Selain itu, warga juga mendesak pembangunan jembatan baru di Keude Beureugang. Jembatan yang ada saat ini terlalu sempit, menghambat akses warga ke fasilitas umum seperti pasar dan untuk membawa hasil panen pertanian. “Kondisi jembatan saat ini sangat memprihatinkan. Kami butuh jembatan yang lebih lebar dan kokoh untuk mendukung mobilitas,” kata seorang warga.

Kelangkaan pupuk subsidi menjadi sorotan serius lainnya. Petani mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau, yang menyebabkan penurunan hasil panen. “Pupuk urea dan NPK sulit didapat, harganya pun melambung di pasar. Ini sangat membebani petani kecil,” ujar seorang petani lokal. Warga meminta pemerintah meningkatkan distribusi pupuk subsidi untuk mendukung sektor pertanian di Aceh Utara.

Panglima Muda D-III Chombet Bangun 260 Makam Syuhada

Isu otonomi khusus (otsus) juga mendapat perhatian. Masyarakat meminta agar dana otsus lebih difokuskan pada pemberdayaan ekonomi lokal, seperti pengembangan UMKM, dan pendidikan berbasis syariah untuk memperkuat identitas Aceh. Terakhir, perbaikan jalan desa di Sido Mulyo menjadi aspirasi mendesak. Warga menyoroti bahwa jalan tersebut belum pernah diperbaiki sejak lama dan kini rusak parah, menghambat aktivitas sehari-hari. “Jalan ini sudah seperti kubangan. Anak-anak sulit ke sekolah, dan hasil panen susah diangkut,” keluh warga Sido Mulyo.

Pon Yaya berusaha akan mengawal aspirasi ini melalui koordinasi dengan Pemerintah Aceh dan instansi terkait. “Saya berkomitmen memperjuangkan kebutuhan masyarakat, termasuk isu infrastruktur dan pertanian. Saya akan pastikan aspirasi ini sampai ke meja yang tepat,” tegasnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, yang berharap aspirasi mereka segera terealisasi melalui kebijakan konkret. “Kami percaya Pon Yaya akan memperjuangkan hak kami.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *