LHOKSEUMAWE – Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-65 pada 25 Januari 2025, Sri Mulyati Mukhtar, S.K.M., M.K.M., Promotor Kesehatan Masyarakat pada Instalasi Gizi RSUD Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara, mengungkapkan peran penting instalasi gizi dalam mendukung kesembuhan pasien. Instalasi gizi, yang sering disalahartikan sebagai sekadar “dapur rumah sakit,” memiliki tanggung jawab besar dalam menyediakan asupan nutrisi yang sesuai untuk mempercepat proses penyembuhan pasien rawat inap.
Instalasi Gizi RSUD Cut Meutia, di bawah kepemimpinan Ifzal, S.Gz.RD, MKM, bekerja secara profesional untuk memastikan pasien menerima makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Prosesnya dimulai dari perencanaan menu, pengolahan bahan makanan, hingga evaluasi setelah makanan dikonsumsi. Tim ahli gizi melakukan asesmen awal, seperti pengukuran antropometri dan skrining gizi, untuk menentukan status gizi pasien dan merancang diet yang tepat, seperti diet tinggi kalori tinggi protein untuk pasien malnutrisi atau diet rendah garam untuk penderita hipertensi.
Setiap hari, aktivitas di instalasi gizi dimulai sejak pukul 05.30 WIB. Di ruang persiapan, pekerja menyiapkan bahan makanan dengan cermat, termasuk menimbang kadar gizi untuk memenuhi standar nutrisi. Di ruang produksi, makanan diolah dengan memperhatikan cita rasa dan presentasi agar menarik bagi pasien yang sering kehilangan nafsu makan. Setelah dimasak, makanan disusun di ruang distribusi sesuai kebutuhan diet masing-masing pasien, seperti makanan lunak, saring, atau cair untuk pasien dengan selang NGT, lalu diantarkan menggunakan troli stainless steel untuk menjaga kebersihan.
Tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga selera makan pasien, terutama mereka yang mengalami penurunan nafsu makan akibat penyakit. Untuk mengatasinya, tim ahli gizi dan juru masak meracik makanan dengan bumbu yang lezat dan presentasi yang menarik, menghindari pasien memilih makanan luar yang dapat memperburuk kondisi kesehatan. Selain itu, ahli gizi bekerja sama dengan dokter, perawat, dan apoteker untuk memantau perkembangan pasien melalui proses asuhan gizi terstandar, yang mencakup diagnosis gizi, intervensi, serta edukasi untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang pola makan sehat.
Peran instalasi gizi di RSUD Cut Meutia membuktikan bahwa nutrisi yang tepat tidak hanya mendukung penyembuhan, tetapi juga dapat mencegah komplikasi, mengurangi lama rawat inap, dan menekan biaya pengobatan. Meski kerap tidak terlihat, kontribusi instalasi gizi sangat besar dalam meningkatkan kesehatan pasien. “Selamat Hari Gizi Nasional, mari kita dukung peran gizi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat,” tutup Sri Mulyati. (ADV)
Komentar