TAKENGON – Anggota DPR Aceh dari Komisi III, Salmawati, S.E., M.M., yang akrab disapa Bunda Salma, melakukan kunjungan dengan cabang Bank Aceh Takengon dan Bener Meriah pada Kamis, 12 Juni 2025 di Kota Takengon. Kunjungan ini turut dihadiri Ketua Komisi III DPR Aceh, Hj. Aisyah Ismail, S.Ag.
Dalam pertemuan tersebut, Bunda Salma menegaskan bahwa Bank Aceh merupakan kebanggaan masyarakat Aceh. “Bank Aceh bukan sekadar simbol identitas daerah, tetapi juga harapan besar bagi kesejahteraan rakyat Aceh. Sebagai bank milik masyarakat, Bank Aceh harus menjalankan setiap program dengan integritas dan kepercayaan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Fokus utama kunjungan ini adalah mendorong transparansi dalam setiap program Bank Aceh, khususnya dalam pencairan bantuan kepada masyarakat.
Bunda Salma menekankan pentingnya keterbukaan informasi, mulai dari mekanisme penyaluran, kriteria penerima bantuan, hingga laporan penggunaan dana. “Transparansi adalah kunci untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Saya ingin masyarakat Aceh merasa yakin bahwa Bank Aceh bekerja untuk mereka,” tambahnya, menunjukkan kepeduliannya terhadap keadilan sosial.
Bunda Salma juga menyampaikan bahwa transparansi tidak hanya memperkuat kepercayaan masyarakat, tetapi juga meneguhkan posisi Bank Aceh sebagai pilar ekonomi daerah. Ia mengusulkan agar Bank Aceh menerbitkan laporan berkala yang dapat diakses publik, misalnya melalui situs resmi atau media lainnya. “Dengan cara ini, masyarakat dapat melihat langsung bagaimana dana dikelola dan manfaatnya dirasakan,” jelasnya.
Kunjungan ini disambut baik oleh pihak Bank Aceh, yang menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan pelayanan dan akuntabilitas.
Dengan semangat kepedulian dan komitmen terhadap transparansi, Bunda Salma berharap Bank Aceh dapat terus menjadi lembaga keuangan yang amanah, memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Aceh.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa DPR Aceh, khususnya Komisi III, serius dalam mengawasi dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
Komentar