Lhokseumawe – Ketua Satgassus Swasembada Provinsi Aceh, Hasbi, ST, secara resmi melantik Badan Satgassus Swasembada Pangan dan Infrastruktur Kota Lhokseumawe di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe, Kamis (15/5/2025). Pelantikan ini menandai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Acara pelantikan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, Ketua Komisi B DPRK Lhokseumawe, Wakil Kapolres Lhokseumawe, Komandan Kodim 0103 Aceh Utara, serta perwakilan dari Dinas DKPP, Disperindagkop, dan PUPR Lhokseumawe.
Turut hadir pula Camat Muara Dua, Camat Muara Satu, perwakilan Bank Aceh Syariah, Bank Syariah Indonesia, Sekretaris DPW PA Kota Lhokseumawe, serta Dewan Pengarah Satgassus Kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, Ketua Satgassus Kota Lhokseumawe, Munawir atau sering disapa Abreh, menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud komitmen untuk mendukung kesejahteraan petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan.
“Petani adalah pilar utama dalam sistem ketahanan pangan Kota Lhokseumawe, yang memiliki peran strategis bagi negara,” ujarnya.
Abreh juga menyoroti pentingnya sinergi antara ketahanan pangan dan infrastruktur sebagai dua pilar krusial pembangunan. “Infrastruktur yang memadai, seperti jalan, jembatan, dan irigasi, menjadi fondasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta membuka aksesibilitas wilayah,” tambahnya.
Dengan terbentuknya Satgassus Swasembada Pangan dan Infrastruktur, Abreh berharap tercipta kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kami optimistis, melalui sinergi ini, kita dapat mewujudkan swasembada pangan nasional sekaligus mempercepat pembangunan infrastruktur di Kota Lhokseumawe,” tutupnya
Pelantikan ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota yang mandiri pangan dan berkembang secara infrastruktur, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani lokal.
Komentar