Lhokseumawe – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara mencatat produksi limbah medis mencapai sekitar 110 kilogram setiap harinya, atau setara dengan tiga ton per bulan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Humas RSUD Cut Meutia, dr. Harry Laksamana, pada Rabu (21/5/2025).
Menurut Harry, pihak rumah sakit telah menerapkan sistem pemilahan limbah sejak awal, memisahkan antara sampah organik, non-organik, dan limbah medis berbahaya, sebelum disimpan di lokasi penampungan sementara.
“Limbah medis ini nantinya akan diangkut oleh pihak ketiga, karena kita belum memiliki fasilitas pengolahan khusus di rumah sakit,” jelasnya.
Lebih lanjut, Harry menyoroti tantangan yang masih dihadapi, terutama soal minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
Meski tempat sampah sudah disediakan secara terpisah antara organik dan non-organik, masih banyak yang mencampur jenis sampah tersebut.
“Kadang dalam limbah non-medis kita temukan bungkus jajanan, yang seharusnya masuk kategori sampah biasa. Padahal kami terus menjaga kebersihan rumah sakit demi kenyamanan pasien,” tutupnya. []
Komentar