Banda Aceh – Irfansyah, anggota Fraksi Partai Aceh, menyoroti tiga persoalan penting yang perlu dikawal bersama menjelang Ramadan 2025 dalam rapat paripurna DPR Aceh, Jumat malam (21/2/2025). Ketiga hal tersebut meliputi stabilitas listrik, ketersediaan bahan pokok, serta pengawasan terhadap penyewaan lapak takjil.
Sebagai anggota Komisi IV yang membidangi Pembangunan dan Tata Ruang, Irfansyah menekankan bahwa Ramadan adalah bulan yang sakral bagi seluruh umat Islam. Oleh karena itu, ia meminta PT PLN (Persero) untuk memastikan pasokan listrik di Aceh tetap stabil selama bulan puasa.
“Saya percaya PLN akan bekerja maksimal. Tapi jangan sampai rilis di media bakal stabil, ujung-ujungnya lampu hu-hu len (mati),” ujarnya.
Selain itu, Irfansyah juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pokok agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya, hal ini menjadi krusial mengingat status Aceh sebagai daerah termiskin di Indonesia.
“Bahan pokok harus terjangkau dan stabil. Jangan sampai masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari selama Ramadan,” tegasnya.
Persoalan lain yang menjadi perhatian Irfansyah adalah penyewaan lapak takjil. Ia meminta pemerintah untuk mengawasi agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan bermain-main dalam penetapan harga sewa lapak.
“Saya meminta pemerintah memastikan tidak ada yang bermain-main di sewa lapak penjual takjil,” kata Irfansyah.
Menurutnya, jual beli takjil merupakan penggerak ekonomi umat di bulan puasa, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja.
“Ekonomi umat sedang sulit, biarkan masyarakat berjualan dengan semestinya. Tak boleh ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi,” pesannya.
Irfansyah berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk mengatasi ketiga persoalan tersebut agar masyarakat Aceh dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan nyaman dan tenang.
“Ramadan adalah bulan suci, mari kita jaga bersama agar semua berjalan lancar,” tutupnya.
Komentar