BANDA ACEH – Kabar mengejutkan datang dari Partai Aceh. Nurzahri, mantan anggota DPRA yang menjabat sebagai Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh, secara resmi mengundurkan diri dari posisinya per 11 Juni 2025. Pengunduran diri ini sontak mengagetkan banyak pihak karena alasan yang terbilang sederhana: ingin lebih fokus pada pekerjaan pribadinya.
Dalam pernyataannya, Nurzahri menegaskan bahwa keputusan ini telah melalui diskusi mendalam dan mendapat restu dari petinggi Partai Aceh, termasuk Ketua Tuha Pheut Tgk Malik Mahmud Al Haytar, Ketua Umum Mualem, dan Sekjen H. Aiyub Abbas. “Saya menyampaikan pengunduran diri saya sebagai Juru Bicara Partai Aceh mulai hari ini. Keputusan ini telah saya bahas secara matang dan telah disetujui oleh pimpinan partai,” ujar Nurzahri, Rabu (11/6/2025).
Meski tidak menyebutkan alasan khusus di balik keputusannya, Nurzahri menegaskan bahwa ia hanya ingin lebih berkonsentrasi pada pekerjaan pribadinya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pimpinan Partai Aceh atas kepercayaan dan bimbingan selama empat tahun menjabat sebagai jubir sejak 2021. “Saya akan tetap mendukung perjuangan Partai Aceh dengan pemikiran dan tenaga untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh,” tambahnya.
Nurzahri juga mengungkapkan apresiasi kepada rekan-rekan di Partai Aceh atas dukungan selama ini, serta kepada awak media yang telah menjadi mitra kerja luar biasa dalam menjalankan tugasnya. “Terima kasih kepada semua yang telah mendukung saya. Ke depannya, posisi Juru Bicara akan diambil alih oleh Sekjen Partai Aceh, H. Aiyub Abbas,” tutup Nurzahri.
Keputusan ini menandai akhir dari peran Nurzahri sebagai corong Partai Aceh, sekaligus membuka babak baru bagi H. Aiyub Abbas dalam mengemban amanah sebagai Juru Bicara.
Komentar