News
Beranda » Berita » Keberhasilan RSUD Cut Meutia dalam Penanganan TBC Diakui Dinkes Aceh

Keberhasilan RSUD Cut Meutia dalam Penanganan TBC Diakui Dinkes Aceh

Lhokseumawe –  Dinas Kesehatan Provinsi Aceh mengunjungi RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, pada Kamis (22/5/2025) untuk mengaudit layanan tuberkulosis resisten obat (TB RO). Tim disambut Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik, dr. Intan Sahara Zein, Sp.S, Kepala Bidang Layanan Medis, dr. Abdul Mukti, dr Ecoleh Puspa Ros Fadilla, Sp.P, serta tim poliklinik dan ruang rawat paru.

Direktur RSUD Cut Meutia, dr. Syarifah Rohaya, Sp.M, menyatakan tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak di rumah sakit ini. Pada 2023, 1.011 pasien TBC (47%) diobati, dengan 6.848 terduga (65%). Pada 2024, jumlah pasien meningkat menjadi 1.129 (43%), dengan 8.411 terduga (66%). “Tahun ini, ratusan pasien sudah diobati, data final menunggu akhir tahun,” ujarnya, Jumat (23/5/2025).

Untuk mengurangi risiko penularan, RSUD Cut Meutia menerapkan pemisahan layanan di poliklinik paru, yaitu poli paru non-infeksi (untuk asma dan gangguan non-infeksi) dan poli paru infeksi (untuk TBC dan infeksi paru lainnya). “Pemisahan ini memungkinkan perawatan terfokus dan minim risiko penyebaran,” jelas dr. Intan.

Layanan khusus onkologi paru, seperti kanker paru, tersedia setiap Senin dan Kamis di Gedung Rawat Pinere, dipimpin dr. Indra Buana, Sp.P, Subsp. Onk (K), didukung dr. Puspa Ros Fadilla, Sp.P, dr. Ikhsan, Sp.P, dan dr. Martunis, Sp.P. Audit ini diharapkan memperkuat layanan TBC dan paru untuk pelayanan kesehatan yang lebih optimal di Aceh Utara. (ADV)

Revolusi Kedaulatan Aceh, JASA Bener Meriah : Berkat Mualem, Empat Pulau Kini Kembali ke Aceh

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *